Para pencuri kata-kata itu,
Datang bertandang ke rumah belogku,
Kekadang malam, kekadang siang bolong,
Lalu mencuri dan membawa lari untaian kata-kataku..
Entah bila pada suatu masa,
Tersinggah aku pada suatu laman maya,
Entah efbi entah belog apanamanya,
Dan tiba-tiba ku dapati untaian kata-kataku yang dicuri,
Terselit dicelah-celahan karangan, prosa dan puisi,
Meskipun telah diolah dan diubah-ubah,
Namun aku seperti Balqis yang bestari,
Mengenal singgahsananya tanpa sangsi.
Kecemburuan itu suatu yang wajar,
Walaupun hati seringkali pulang pergi,
Antara keikhlasan dan hak,
Dan akal pula selalu mengingat-ingatkan,
Ucapan hikmat Al-Shafi'e Sang Imam,
Mengingini ilmunya tersebar,
Meskipun namanya tidak tercatat.