Aku tersenyum di hadapan sebuah takdir
Meskipun ia pahit
Dan jiwa-jiwa yang tidak mengerti merasa perit
Namun ia adalah keputusan Tuhanku
Dan Dia Maha Mengerti apa yang terbaik buat diriku
Seandainya seluruh makhluk
Terawal dan terakhirnya
Manusia dan jinnya berhimpun
Untuk mendatangkan manfaat kepadaku
Sesuatu yang tidak ditetapkan oleh Tuhanku
Pastinya mereka takkan mampu
Seandainya pula
Mereka semua
Berkumpul bagi mendatangkan bencana
Pasti tidak kan menimpa
Selain apa yang telah diputuskanNya
Dia Tuhanku
Yang ‘mendampingiku’ saban waktu
Mengetahui lubuk hatiku
Zahir dan batinku
Tiada yang lebih ku cinta selain Dia semata
Apa saja yang menimpa semuanya dariNya
Di dalam Kitab telah dituliskanNya
Aku hanyalah seorang hambaNya
Gerak diamku, hakikatnya dariNya jua
Ah engkau ! Mengapa berduka ?
Sedangkan dirimu masih dicintaiNya
Imanmu masih di dada
KalamNya masih di jiwa
Dunia ini tidak berharga
Selain apa yang disentuh api cintaNya
Selain Dia palsu belaka
Bagaimanakah jiwamu masih di sana
Tuhan,
Ku tahu Engkau Maha Cemburu
Tidak kan Kau biarkan dua cinta berpadu
Di dalam sekeping hati yang satu
Maafkan diriku
Yang pernah mencintai selain DiriMU...
No comments:
Post a Comment